Gambar: Ikbal Saidin akbar.
Pameran revolusi esok pagi ke 4 dengan tema "Marginandos" merupakan pameran inklusif mengajak kita semua untuk lebih peka dan peduli terhadap sesama. menghentikan diskriminasi dan pembulian, serta memberi kesempatan yang sama terhadap siapapun tanpa memandang agama, ras, suku, warna kulit latar belakang dan berbagai perbedaan.
Salah satu anak muda seniman asal
kabupaten muna Ikbal saidin akbar juga tampil dan karyanya dipublikasikan di
acara pameran bergengsi ini, sapaan akrabnya Iki, mahasiswa termasuk seniman
yang sementara sedang berkuliah dikendari ini beberapa hari terakhir sedang mengikuti kegiatan
pameran Marginandos. di Makassar
Ditanya mengenai kegiataan yang berlangsung:
Pesertanya dari jogja makassar dan kendari kaks. total karya yang di pamerkan 39 karya ; 14 karya lukis, 10 karya sketsa, 3 karya patung, 1 karya grafis, 21 gambar anak. penjelasan mengenai tema pameran, pameran revolusi esok pagi ke 4 dengan tema "Marginandos" merupakan pameran inklusif mengajak kita semua untuk lebih peka dan peduli terhadap sesama. menghentikan diskriminasi dan pembulian, serta memberi kesempatan yang sama terhadap siapapun tanpa memandang agama, ras, suku, warna kulit latar belakang dan berbagai perbedaan.ucap Iki
Khusus Karya pameran nya masih sementara pembuatan katalog karya juga dari pihak pameran tunggu katalog dari pihak pameran baru bisa di bisa kaks. karena untuk sekarang karya dan deskripsi karena masih milik pihak pameran sampai pembuatan katalog beres. Ucap iki.
Pameran yang mempertemukan para seniman ini menjadi ajang yang baik untuk keberlanjutan dan gagasan memperkenalkan seni dari daerah masing-masing.
Selanjutnya iki menjelaskan karyanya bernama “HELP US” karya ini lahir dari eskspresi yg datang dari nurani atas keributan pikiran, tersalurkan oleh tinta berwarna di atas kanvas yang berisikan tangisan, amarah, ego, ketidakpedulian, ketidakadilan. Dalam setiap goresan ada luka tak terperihkan juga angan yang terlupakan. Dimana anak anak dibangunkan oleh lapar di nina bobokan oleh lapar. bahagia ada disana, kesederhanaan terpampang rapi, pendidikan bukan prioritas sebab jika mereka tidak bekerja ( memulung ) mereka akan mati diatas ketidak pedulian manusia yang mengatas namakan dirinya manusia. keadilan sosial tidak berlaku bagi kami yang makan saja susah. Ucap iki.
Sayangnya karya mereka belum bisa ditampilkan karena sedang penyusunan katalog dan bisa dinikmati setelah terbit. Semoga seniman lain daerah asal muna maupun sultra bisa berkembang dan mulai unjuk diri di pameran-pameran nasional lainya seperti acara ke 4 kali pameran marginandos ditampilkan.
Post a Comment for "Seniman Muda Asal Muna Tampil di Pameran Revolusi Esok Pagi Makassar"