Melihat Calon Pemimpin Dari Kelas Sosialnya, Guna Pemilu 2024

Ilustrasi : ikonik Calon Pemimpin

Melihat jauh kepemimpinan dari keberpihakan, hal ini merupakan peran dan aktualisasi nyata yang nampak bukan dari narasi tim sukses. Tetapi keberadaan keberpihakan kepada kaum-kaum marjinasi, dan tidak mampu adalah hal yang bisa dipertimbangkan. Adapun juga konsep visi misi berdasarkan draft berbasis program terbaik pelayanan kepada masyarakat juga tidak menjadi gambaran bahwa kemenangan ada di depan mata.

Yang terbaik adalah dengan melihat berbagai sudut pandang kelas social dan kepentingan nya, seperti adanya kita mengetahui bahwa kepemimpinan berdasarkan kelas sosialnya terdiri dari tokoh pemimpin sederhana dan berangkat dari kelas bawah dan menengah, kedua adalah toko pemimpin yang berasal dari kelas pemilik modal dimana keberpihakan nya tentu pada orientasi kepentingan status dagang yakni menjaga capital,dan terakhir adalah oligarki berasal kelas social pewaris kekuasaan tujuan kepentingan yaitu berusaha menjaga kepentingan status quo pemerintahan dan relasi dagang dengan pemilik modal.

Kita sebaik-baiknya melihat tokoh pemimpin dari asal dan cita-cita perjuangannya, bisa saja calon pemimpin kedepan justru berasal dari oligarki dan kepentingan modal asing. Kesemuanya bisa menjadi bencana bila kita mengerti seperti apa politik bekerja. Pentingnya wawasan kepolitikan diketahui anak muda, terutama kondisi actual dan empiris sudah cukup membebali kita dengan gagasan politik sara dan money orientied kita harus punya sesuatu yang menggambarkan bahwa kita menolak gagasan politik tidak mapan secara konseptual defenisi. Gagasan yang menitikberatkan pada sebuah kepentingan merakyat adalah gagasan konsep yang ideal, berbasis pelayanan kepada masyarakat dengan mengedepankan perbaikan kesejahteraan dengan angka standar hidup indeks kebahagiaan yang terukur.

Perbaikan nasib seperti upah kerja, tunjangan , jam kerja yang efisien, asuransi kesehatan kemudian jaminan hari tua perlu menjadi tuntutan anak muda dalam memilih tokoh pemimpin. Hal-hal sederhana ini bisa meningkat seiring kesadaran dari kaum muda, terutama perkembangan zaman yang sudah tidak bisa dibendung. Penurunan dari sebuah peningkatan program juga bagian dari ketidak becusan dari sosok tokoh pimpinan. Juga penting kirannya melihat profil seorang pemimpin dari tingkat edukasi dan prestasi-prestasi akademis hal ini bisa jadi jaminan pemimpin yang bijak. Maka kiranya menentukan sikap memilih pemimpin dari kelas social tertentu menjadi penting.