(Ilustrasi: Student Movement. sumber:pixabay)
Lantang Tapi Tong Kosong
Oleh: Muhammad Rasyidu
Mesti membenarkan astral untuk menepuk asa
Mewujudkan jihad nasionalis,
aneh tapi bin ajaib hemat saya perputaran generasi bobrok menjadikan logika manusia menjadi semakin tajam tajam menuju kehancuran.
Regenerasi katanya.
Apannya ?
Rusak!
Hancur!
itu yang kami dapatkan
Bunyinya tak berhenti menggema
Bunyi Suara langit dan di bumi
Seolah Bersatu menuju Kehancuran
Memikirkan saja membuatku muak
Hahaha
Berandai sebagai heroik toh itu andaian
Tidak berdasar ,
Berhentilah menghujat kata temanku.
Gurauan mu membuat ku semakin bersemangat untuk mencaci mu
Pahit rasanya negeri ini
Ketidak jelasan tentang dunia membuat kalian lupa
Membuatku bimbang harusnya ku begini dan berasumsi ini lah yang dinamakan kuasa tuhan
Setiap langkah terbayar ,menggemuruh dunia memegang media
Mengaku cerdas tapi hanya menebar pedas keciutan
Apa yang mesti dibanggakan
Mukamu yang murung ataukah masa depanmu yang suram
bagi banyak orang
Aku hanya sekedar berkata tidak membuat keputusan
Hanya berasumsi bukan berimplementasi
Apa yang memang kita permasalahkan
sekedar mengomentari !!
Post a Comment for "Ontologi Puisi Peresahan"