Blogger Jateng

Nongki di coffee shop tidak lagi pas menyebut sebagai hedonis | Harian Pelajar


Ilustrasi: seduh kopi


Oleh:Muhammad Rasyidu 


Lumrah dan mungkin gaya hidup yg sudah terbilang terjangkau dan semua orang khususnya anak muda bisa jangkau. Pada masa-masa awal kebiasaan ini disebut sebagai kebiasaan Hedon dan terbilang elit untuk kebanyakan orang, opini itu terus berkembang hingga menyebut kebiasaan nongkrong di warkop adalah wujud nyata dari sebuah ide mendukung kapital dan pemilik modal.


Saat ini justru perkembangan kebiasaan menyeduh kopi adalah satu hal yang khas dan menjadi terjangkau untuk anak muda karena kepopuleran nya tidak bisa terbendung. Bentuk ini secara nyata sebagai bagian gaya hidup dengan banyaknya kedai minimalis dan menjamur dikeseharian lingkungan dimana kita berada.

Memanfaatkan ruang gagasan sekedar bercerita dan bersenda gurau sesama kawan   ditempat ini yang dinamakan coffee shop atau kedai kopi ini. 


Catatan sejarah mengisyaratkan bahwa kebiasaan ngopi dapat mengubah sejarah dan ancaman bagi penguasa dimana pada saat itu status quo pemerintahan Prancis monarki menjadi runtuh sebab adanya kedai kopi. Kepopuleran nya menjadi tidak terbendung sekedar minum kopi dan ditambah kebiasaan diskusi yang muncul karena caffeine nya, Mendorong terjadinya penyerapan dan persebaran literasi dibungkus dengan kopi terutama mungkin javanica.


Hingga beberapa tempat pada akhirnya melarang atau membatasi kebiasaan ngopi yang begitu populer, dimasa sekarang begitu menjamurnya dan populer tidak lagi jadi sajian yang hedon, dapat dijadikan habbit yang pas untuk gaya hidup pemuda dan penikmat kopi dalam membangun UMKM.

Post a Comment for "Nongki di coffee shop tidak lagi pas menyebut sebagai hedonis "