![]() |
Muhammad Alamsyah. Dokpri |
"Bukanlah kesabaran bila mempunyai batasan, bukan keikhlasan bila masih merasakan sakit." Muhammad Alamsyah.
Pemimpin adalah sosok yang mengemban amanah besar. Jangankan dihadapan manusia, dihadapan Tuhan kelak dikemudian hari pun akan dipertanggungjawabkan.
Sosok pemimpin akan selalu menjadi penentu gerak kendali, arah roda organisasi, dan manusia si paling sibuk. Bukan sekedar kata-kata belaka, tetapi barangkali ada aktualisasi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti yang telah ditetapkan oleh Muhammad Alamsyah, S. I. Kom, selaku ketua PC PMII Kota Kendari. Dalam memimpin organisasi maka pengabdian dan pengorbanan adalah bukti sesungguhnya.
Mengurusi organisasi dalam konteks pergerakan, bukanlah perkara mudah. Harus punya konsep managerial yang matang betul. Sahabat Ciko, sapaan akrab dari Muhammad Alamsyah ini, telah banyak menciptakan rekam jejak. Soal proses menjalankan fungsinya sebagai pemimpin, itulah yang dinamakan sebagai kepemimpinan.
Kurang dari satu tahun menjabat sebagai pucuk pimpinan organisasi, beliau telah meninggalkan jejak seorang pengelana yang sudah banyak diambil langkah kakinya. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai ketua Rayon PMII Fisip, setahun setelahnya menjadi Ketua BEM FISIP UHO periode 2019-2020. Roda kepemimpinan yang tak perlu diragukan lagi hingga membawanya dalam posisi sebagai Ketua Cabang Kota.
Pemimpin dan kepemimpinan adalah dua unsur yang tak bisa dipisahkan. Ada pemimpin maka ada proses yang mesti dijalankan. Sebagai warga pergerakan secara pribadi penulis teringat kalimat yang sampai sekarang masih melekat, " menjadi seorang Pemimpin bukan soal modal bicara belaka, tetapi implementasi dan kerja dalam kehidupan organisasi adalah sesungguhnya." Ujarnya kala itu.
Aktivis sesungguhnya adalah dia yang tak ingin berdiri stagnan tanpa melakukan apa-apa. Dia risau jika tak ada kegiatan yang bisa dilakukan. Hal itulah yang bisa ditemukan dari sosok Muhammad Alamsyah.
Titisan humoris mendiang Gusdur barangkali, selalu ketawa dan tersenyum manis, menebar manfaat, meski tubuh tak tinggi, tapi kepemimpinannya sebagai Ketua PC PMII Kota Kendari menjadikan beliau sebagai sosok inspiratif sampai hari dan seterusnya.
Bagaimana tidak, dalam setia cerita yang dilontarkan kepada sahabatnya, ada saja anekdot dan tawa rece pemecah sunyi. Pemimpin seperti ini yang dikagumi. Membahagiakan sesama dengan apa adanya.
Namun Jangan salah, dibalik sosok humoris itu, bukan berarti tak tegas. Beliau sangat disiplin terhadap waktu. Dalam tiap forum intelektual yang diisi olehnya tatkala menjadi narasumber atau pemateri, beliau kerap menyindir dan melontarkan kritikan halus. Kepada mereka yang mengaku aktivis, tapi soal waktu saja masih tak tertib.
Terakhir yang menjadi catatan penulis barangkali, yang menjadi poin pembelajaran penting adalah Tuhan Tidak pernah salah menitipkan amanah besar kepada seseorang. Sebanyak apapun engkau berbicara panjang lebar dimana-mana, namun tak pernah ada aksi nyata, maka itu naif dan sia-sia.
Semoga Allah menunjukkan jalan yang lurus kepada kita sekalian.
Post a Comment for "Belajar Kepemimpinan Ala Muhammad Alamsyah "